Padepokan Budi Rahardjo

KOMPAS.com - Sains

Jumat, 12 Juli 2013

PNS INGIN MENCURI SINYAL

Real Strory. Kemarin, 12 Juli 2013 sekitar jam 10:00 datang seorang PNS berpakaian sporty (jumat sehat, bro) ke outlet DATATECH SOLUTION. Beliau ngobrol santai dengan bos toko, sambil tuning Notebook lenovo thinkpad. Singkat cerita, beliau ingin punya koneksi internet di rumahnya, di kawasan Wanadadi, tapi tak mau menggunakan jasa PT. TELKOM, walaupun wilayah beliau sudah terjangkau layanan internet. Beliau ingin memanfaatkan signal wifi yang bertebaran di awang-awang. Anehnya lagi... beliau enggan memanfaatkan sumber signal di sekitar rumah. Beliau inginnya mengambil sumber signal dari kantor beliau di sekitar alun-alun.

Wajarkah? Wajarkah seandainya kosa kata yang muncul dari tema obrolan itu adalah M E N C U R I ? Sekalipun  yang dicuri (ditebeng / ditunuti) adalah signal wifi, tapi kosa kata yang muncul adalah cerminan M I N D S E T.

Nah Lhoh....

BEDA RT BEDA TIME ZONE

Benar-benar terjadi! Mushola di RT. 03 RW. 01 Kelurahan Semarang baru saja mengumandangkan Imsak. Tak sampai satu menit kemudian, masjid di RT. 05 RW. 01 Kelurahan Semarang mengumandangkan Adzan subuh. Padahal, umumnya jeda antara imsyak dan adzan subuh sekitar 10 menit.

So,…. Mana yang layak dijadikan pedoman. Apa iya.. beda wilayah rt saja sudah beda wilayah waktu secara signifikan? Yang bener saja. Ini bukti nyata tidak kompaknya umat sesama islam di satu RW. Tidak ada tertibnya babar blas. Egois. Membuat umat islam jadi kompromistis, puasa mulai kumandang imsyak terakhir, berbuka mulai kumandang azan pertama. Masjid atau muhola tidak lagi jadi simbol kredibilitas.
Jadi ingat, dulu Ali Mukhtar Ngabalin dan kawan-kawan dari dewan masjid begitu sinis terhadap Budiono yang menyitir soal sepele ini. Nytanya, isyu yang dilontarkan Pak Wapres itu adalah fakta. Apakah fakta ini memang layak untuk disepelekan?
Solusinya? Serahkan saja kumandang imsak dan adzan subuh juga adzan magrhib pada satu stasiun radio.