Padepokan Budi Rahardjo

KOMPAS.com - Sains

Jumat, 23 Oktober 2009

rezim su'udzon


Lik Bambang baru melantik punggawa-punggawa barunya. Sebagian besar punggawanya memang diambil dari padhepokan-padhepokan politik yang menggusung dan mendukungnya hingga jadi panglima negara, dan sebagian lagi adalah para cerdik pandai negara.

Paman Dobleh ternyata melihat susunan nayaka praja ini sebagai kabinet perkoncoan. Dianggapnya Lik Bambang hanya milih orang-orang yang dikenalnya doang saja. Pokoknya, enggak elitlah kabinet lik bambang kali ini.

Oalah dobleh.. dobleh. Dhapurmu itu ya! Sok suci banget. Emang dijamin sampeyan bisa lebih baik dari yang sampeyan nilai jelek. mBok ya lihat jarimu ketika mengacung ke arah yang kamu anggap jelek. Cuma satu khan? Tapi kamu sembunyikan betapa ketika kamu menunjuk yang kamu anggap jelek, ada tiga jarimu yang berbalik ke arahmu.

Gusti Allah lewat Kanjeng Nabi tidak pernah menuntunkan kita untuk su'udzon. Aku bersyukur manusia macam kamu tidak jadi nayakapraja. Jika jadi, wah... betapa negeri ini akan dinuansai dengan kesombongan, jauh dari rakhmat Gusti Allah. Laknatullah dobleeeehhh.

Tidak ada komentar: