Padepokan Budi Rahardjo

KOMPAS.com - Sains

Rabu, 21 April 2010

FENOMENA JUPE DAN RAMALAN JAYABAYA

Siapa yang tidak kenal Jupe? Predikat yang melekat pada sosok Jupe bagi kebanyakan orang adalah seksi, sensasional, menebar aurat, dan segudang lain predikat yang tak nyaman didengar telinga. Dengan predikat seperti itu, ia mau saja dicalonkan sebagai wakill bupati pacitan. Tentu pro dan kotra muncul. Ada yang mendukung, tak sedikit pula yang menolak.

Pemimpin, apalagi di Indonesia, terlebih lagi di masa sekarang, dituntut perfect. Predikat Jupe jelas mengganjal dan mengganjalkan karena dinilai jauh dari perfect. Memang dia sudah menyatakan akan menyesuaikan diri. Artinya dia akan mengurangi predikat jelek dengan cara memperbaikinya. Tapi statemen dia itu bersyarat, "jika terpilih". Dua pertanyaan muncul dari statemen ini. Satu, apakah memperbaiki diri harus dilakukan jika akan menjadi pemimpin? Logikanya kalau tidak terpilih, tidak perlu memperbaiki diri. whek....:o Kedua, semudah itukah perbaikan diri bisa dilakukan, mengingat predikat yang tidak enak itu lahir dari kebiasaan. Waw... naeef kalee!?

Buat warga pacitan, sekedar mengingatkan. Pemimpin adalah cerminan masyarakat. Terlebih pemimpin yang dipilih secara langsung oleh masyarakat. Kalau sosok seperti jupe tidak terpilih, Rakyat pacitan memang tidak seperti jupe. Kalau terpilih, berarti rakyat Pacitan memang memiliki karakter seperti Jupe. Kesimpulan ini saya dapat dari wawancara budayawan Jawa Timur, Ki Haji Sujiwo Tejo yang sempat tayang di SCTV, dan diabadikan di YOUTUBE. Berikut ini penuturannya, tutur tinular untuk warga Pacitan yang menjaga kehormatan:

Tidak ada komentar: